Terima kasih untuk http://www.djmbp.esdm.go.id atas artikel nya
Yahoo!, sebuah webmail yang berpusat di Amerika Serikat baru saja meningkatkan kapasitas e-mail gratisnya menjadi dua gigabyte (GB). Bisa jadi itu merupakan respons dengan apa yang dilakukan Google yang telah terlebih dahulu menaikkan kapasitas e-mail gratisnya menjadi satu GB.
Kedua webmail dunia itu memang tengah berkompetisi seru. Tentunya tujuannya sama, bagaimana mereka bisa mendapatkan pelanggan sebanyak-banyaknya guna membentuk komunitas yang kuat sesama penggunanya.
Minggu lalu, pengguna Yahoo! Sudah dapat menikmati kapasitas inbox Yahoo!-nya menjadi 100MB dan ukuran maksimum pengiriman pesan menjadi 10MB. Pada saat yang bersamaan, Google juga merencanakan akan menambah kapasitas pada layanan e-mail gratis Gmail menjadi satu gigabyte (GB).
Bila ditelaah lebih jauh, sebenarnya Yahoo! telah cukup berhasil membentuk komunitas dengan adanya layanan Yahoo! Messenger. Begitu juga dengan Google juga telah memiliki nama yang kuat sebagai search engine yang telah digunakan lebih dari semilyar penduduk dunia. Tidak itu saja, selama April tahun ini Yahoo! mengklaim bahwa mereka telah mendapat tambahan 39,8 juta pelanggan. Sementara tidak ada catatan khusus yang menerangkan jumlah pelanggan Google. Namun yang pasti angkanya tidak terlalu jauh dari jumlah pelanggan Yahoo!.
Brad Garlinghouse, vice president of communications product Yahoo! dalam pernyataan tertulisnya mengemukakan pihaknya selalu mendengar kebutuhan pelanggan di seluruh dunia.Peningkatan kapasitas ini akan mendorong pemilik e-mail Yahoo! yang telah lama tidak aktif mendaftarkan lagi.
Selain itu mereka berani menghilangkan ruang iklan dari webmail-nya yang tentunya bertujuan memberikan layanan yang lebih baik dibandingkan layanan yang diberikan pesaingnya.
Yahoo! mencatat sedikitnya 10 juta pelanggan di seluruh dunia yang tidak mengaktifkan e-mail-nya sehingga mereka bisa aktif menggunakan webmail itu dengan adanya tambahan kapasitas inbox tersebut.Sebelumnya Yahoo! hanya memiliki kapasitas inbox e-mail sebesar empat MB, meski beberapa pelanggan telah memiliki account enam MB. Namun melihat permintaan yang begitu kuat dari pelanggan, nampaknya Yahoo mencoba merealisasikannya.
Bagaimana dengan Google?. Mereka tidak mau kalah dengan pesaingnya. Selain meningkatkan kapasitas e-mail menjadi satu GB, mereka juga memberikan layanan e-mail dalam bentuk teks yang dapat dikirimkan melalui sistem scan.
Bahkan mereka melangkah lebih jauh lagi dalam konteks persaingan bisnisnya dengan Yahoo! tersebut. Google juga disebut-sebut telah menanamkan investasinya search engine lokal terbesar di Cina, Baidu.com.
Perlu diketahui, pemerintah Cina pernah melakukan boikot terhadap layanan Google dengan mengembangkan layanan search engine sendiri pada 2002.
Pasar Cina
Langkah Google tidaklah salah. Cina merupakan pasar Internet yang sangat potensial, bahkan mencatat tingkat pertumbuhan yang paling tinggi dibandingkan negera lainnya. Tahun ini pengguna Internet di Cina diperkirakan akan mencapai 111 juta orang. Sementara tahun lalu pengguna dunia maya negara itu telah mencapai 81 juta orang. Dari sisi jumlah, negara itu hanya kalah dengan pasar Amerika, yang telah mendekati angka 200 juta orang.
Gejala ini tentu saja menimbulkan berbagai reaksi dan pendapat di antara pengguna maupun pengamat Internet di Indonesia. Mereka menilai peningkatan kapasitas tersebut menyebabkan banyaknya arus bandwidth Indonesia ke luar negeri walau tidak dipungkiri pelanggan juga diuntungkan dengan adanya layanan tersebut karena mereka bisa menjadikan e-mail-nya sebagai disket berjalan yang mampu menyimpan data dan gambar dalam ukuran besar.
Menurut Heru Nugroho, sekjen Asosiasi Jasa Internet Indonesia (APJII), peningkatan kapasitas e-mail gratis kedua webmail itu tidak ada masalah karena pengguna yang pada akhirnya yang diuntungkan dengan layanan gratis tersebut. Namun dia mewanti-wanti akan ada konsekuensi- yang harus dibayar dengan adanya inovasi tersebut.
"Kita harus mengakui mereka telah menerapkan strategi bisnis yang luar biasa. Bahkan tidak tertutup kemungkinan Yahoo! dan Google akan membangun server di Indonesia," ujarnya.
Berbeda dengan pendapat Heru, pakar multimedia Roy Suryo mengatakan peningkatan kapasitas inbox pada email gratis hanya akal-akalan pihak luar untuk mengintip apa yang terjadi di negara dunia ketiga.
"Ibaratnya sebuah ruangan kosong yang berisi kamera, mereka memperlebar ruangan tersebut dan secara otomatis menambah jumlah kamera sehingga semua aktivitas seseorang dalam ruangan tersebut akan dapat dilihat," ujarnya melihat sisi masalah keamanan dari e-mail gratisan tersebut.
Memang benar, maraknya webmail luar negeri dalam meningkatkan kapasitas email gratisnya bertujuan untuk membentuk komunitas yang kuat selain kepuasan pelanggan. Namun tanpa disadari, keamanan pemakai e-mail yang menjadi kunci utama para penyelenggara Jasa Internet menjadi terbengkalai. Inilah yang tidak disadari pengguna e-mail gratisan tersebut.
Selain itu Roy juga menghimbau agar orang-orang yang memiliki kedudukan tinggi di negara ini tidak menggunakan email gratis untuk urusan bisnis mereka. Namun terlepas dari berbagai kontroversi tersebut, pilihan tetap di tangan pengguna Internet apalagi mereka bisa menikmati layanan itu dengan tanpa dikenakan biaya alias gratisan.